Aku terlahir bagaikan tabula
rasa
Dia yang selalu membimbing aku
Tanpanya aku bukanlah apa-apa
Aku menyayanginya dengan
ketulusan hatiku
Dialah ibuku...
Kini
aku sudah dewasa
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita
untuk mewujudkan semua inginnya
demi membuatnya tersenyum bahagia
tersenyum di usia yang semakin renta
tersenyum di usia yang semakin renta
Ibu...
Aku hanya ingin menjadi sebuah
impian untukmu
Kaulah segalanya, hidupku,
matiku
Jika wajahmu tersirat
kesedihan, hatiku terasa diiris sembilu
Disaat ketenagan mulai menghasutku
Aku teringat wajah rapuh
milikmu
Tuhan jaga ibuku berilah kesehatan untuknya
Untuk memerankan lakon yang engkau berikan di dunia
Sampai di ujung asianya
Aku selalu mengucap doanya di sepertiga malam tanpa riuhnya
Karena dialah mengajariku segalanya, dengan segala upaya
Berharap aku jadi orang berguna
Aku menyanginya hari ini dan
bila nanti aku tak ada lagi di dunia
Makassar,
21 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar